Monday, January 14, 2008

BENCANA INI BUKAN TANPA SEBAB





Hari itu adalah sabtu, 29 Desember 2007...pukul 06.00WIB, kejadiannya cepat bange. Air mulai masuk dari lubang yang ada di kamarmandi dan empat jam kemudian air setinggi dada orang dewasa sudah menggenangi rumah. Tampaknya bukan rumah q saja, rumah2 tetangga juga dan sampai sore hampir daerah sekota q (Bojonegoro) sudah menjadi sungai yang luas. Beberapa daerah pinggir kota lebih parah bahkan.

Ya ini adalah bencana....bencana ini memang sudah lama tidak berkunjung kekota ini dengan besar..adapun hanya kecil, tidak separah ini. sampai pada 5-10 hari baru air dapat surut dan jalanan kota dapat terlihat lagi.

Bencana ini sungguh harus membuat kita jauh dan jauh lagi berpikir cerdas sebelum melangkah. Bencana ini bukan tanpa sebab......!!!!!

Jika q menoleh ke masa lalu, dimana q masih kecil kira2 10 15 - 20 tahun yang lalu...q sering bersama bapak-ibu dan keluarga berekreasi ke hutan(wisata hutan) di kota q. Dengan membawa se rantang makanan dan tikar kami ke hutan di sekitar kecamatan Dander dan Bubulan Kabupaten Bojonegoro. kami menggelar tikar dan membuka bekal menikmati kesejukan udara suasana dan pemandangan yang masih hijau dan rindang banget. Tapi tahukah itu sekarang tinggal kenangan. Memang masih ada sih kawasan hutan di situ (secara Bojonegoro memang sebaian besar wilayah dikelilingi oleh hutan)tapi sudah tidak seperti dulu.... tidak seindah dulu...tidak sesejuk dulu......... tahu kenapa???

Sebagian besar masyarakat bergantung hidupnya dari hasil hutan,penjualan kayu hasil hutan pa lagi jati sangat menggiurkan (khususnya para blandong kayu). Mereka se enaknya sendiri menebangi hutan bahkan kadang di luar batas, sehingga sebagian penyumbang kasus ilegal logging berasal dari sini.

Dengan hilangnya banyak wilayah hutan bearti kekuatan untuk penahan air jadi berkurang bukan??? walau banjir kemarin juga atas sumbangan/kiriman dari atas (daerah solo, atas aliran sungai bengawan solo). Selain itu juga kondisi sungai bengawan solo sendiri...banyak sampah yang menumpuk di situ, bagaimana tidak perilaku masyarakat yang sangat tidak menghargai kebersihan dan ketertiban mereka membuang sampah bebas banget di sungai itu..bahkan mereka nyuci, mandi...ambil air untuk masak juga di sungai itu. So...dapat dibayangkan dong bagaimana jadinya.
Tidak heran bila kemampuan sungai ini dalam menampung air juga berkurang sehingga meluap kemana2.

Terus jika sudah terjadi bencana seperti ini???siapa dong yang rugi??siapa juga yang musti bertanggung jawab???
Jawabnya yang rugi ya kita juga....yang tanggung jawab ya kita....toh juga bencana ini terjadi juga karena kita juga. Alam sudah cukup menderita dengan keberadaan kita...so wajiblah kita berbaik2 dengan alam kan?

Ya...memang sudah banyak orang yang bersosialisasi tentang cinta lingkungan...banyak juga artikel...tentang pelestarian alam, tapi apa banyak dari kita yang peduli? atau jangan2 kita hanya menjadikan artikel2 itu sebagai bahan sripsi kita bahan bicara kita saja. Tapi sedikit dari kita yang benar2 peduli dengan bertindak. Kita perlu salut dengan orang seperti itu and juga musti contoh...dan mulai sekarang juga kita musti berubah sikap. kita perbaikilah alam ini dimulai dengan lingkungan kita tiap harinya dari yang terkecil.

Sekarang memang banjir sudah berlalu...tapi derita tidak berhenti...banyak kerugian yang diakibatkan...materi...jiwa....psikis.
sarana jalan...tatanan kehidupan...semua perlu pembenahan.......

1 comment:

Lezna hangat said...

Yahh,,dunia kini dan dunia masa kecil kita udah berubah..sadar atau gak sadar...kadang mikir juga sih kebobrokan itu,hingga timbulnya bencana...namun jawabnya cuman dalam helaan nafas sayu..siapa kita untuk menghalang kebobrokan itu'teman kadang hanya memberi dukungan separuh jalan..sementara kita berjuang penuh kesadaran,walhi mungkin bisa memberikan jawaban mutlak atau tindakan berterusan untuk menanggulangi sebab bencana demi bencana,aku ngucapkan dukacita atas bencana di kotamu..semoga anda redha dan sabar menghadapi ujian.....dikuatkan iman.

 
Free Blogger Templates